Thursday, June 12, 2008

Marah dan Cinta Saya

Thursday, June 12, 2008

Kalau aku mengatakan aku marah, maka aku memang sedang marah. Marah pada kenyataan bahwa aku merindukanmu dan tidak yakin kamu merindukanku dengan sama. Marah karena hal hal penting bagiku nampak sepele di matamu dan tidak terlalu penting buat diperhatikan. Marah karena aku tidak pernah bisa juga buat terbiasa melihat sesuatu yang buatku membuatmu akan selalu ingat pada perempuan itu dan mengingatkanku akan betapa cintamu padanya dulu sebagai sebuah hasil karya. Marah karena aku tidak merasa kamu sadar aku mencintaimu sedemikian rupa. Marah karena kamu tidak pernah tau apa yang membuatku marah. Tapi aku juga bersyukur. Bersyukur kamu mau sabar mendengarkanku marah. Bersyukur kamu tidak pernah berhenti menemani. Bersyukur kamu tidak demikian saja pergi. Bersyukur karena aku sadar saat sedang sadar bahwa sebetulnya ada kamu yang sangat mencintai. Marah dan bersyukur. Kesal dan sayang. Benci dan rindu. Mungkin memang hatiku paradoksial yang sempurna. Dan semua berpusat hanya padamu. Jadi tetap kuingin dirimu tinggal disini. Sabar dan jangan pergi. Sadar dan jangan membuat sedih. Aku cuma mau kamu, sebenar benarnya.


0 comments: