Padamu

aku sudah pastikan
serahkan diri padamu

sekarang
dan nanti

sedikit demi sedikit
hingga seutuhnya

baru sekali
cuma padamu

kau harus peduli
kau harus jaga
kau harus hormati
kau harus syukuri
kau harus tetap begini

aku
padamu

...

aku takut...
karena kamu sudah mulai maju lebih dulu
meninggalkan titik dimana kau memulainya bersamaku waktu itu
dan aku?
aku masih disini...
segala upaya belum juga bisa membawa buat maju dan berpacu
masih juga terpancang tidak bergeming di tempat yang sangat membuatku malu
sedangkan kau?
rasanya kau mulai temukan tempatmu dan bukan disitu
sungguhku bangga dan bahagia liatmu
tapi aku mulai makin merasa ditinggal olehmu
merasa mulai tidak lagi punya tempat besar dihatimu
sementara aku masih begini saja tiada ada beda
aku takut...
bahkan impian yang sudah dipunya rasanya aku yang akan menghalanginya
dengan kebodohan yang entah kenapa susah sekali keluar darinya
padahal orang lain rasanya bisa selesaikan dengan mudahnya
ah... entahlah ada apa denganku
aku benar benar tidak mau
kau pergi cuma gara gara aku...

Aku Sungguh Ingin

aku sunggu ingin mencumbumu
karena rindu ini berteriak butuhkanmu

aku sungguh ingin meraihmu
karena tubuh ini rindukan mendekapmu

aku sungguh ingin berada disisimu
karena tiada sanggup lawan sendiri nan sepi

tapi cinta...

aku sungguh ingin lepaskanmu
karena ragu ini buatku takut semua sia sia belaka...

Aku cuma tidak mau

Aku cuma tidak mau

kau lupa

Aku cuma tidak mau

kau tidak dengarkan

Aku cuma tidak mau

kau diamkan

Aku cuma tidak mau

.
.
.

Aku tidak mau dilupakan

Aku tidak mau disisihkan

Aku tidak mau diabaikan

Empat Jam Lebih Itu...

Kau tau,

bahkan cuma duduk disitu saja

habiskan waktu berjamjam lamanya

aku menikmatinya

lebih dari beberapa jam nonton di bioskop

lebih dari beberapa jam makan makan di resto

lebih dari beberapa jam ngopi cantik di cafe

lebih dari waktu sendirian yang biasanya paling kuagungkan

rupanya benar

asal bersamamu

dimanapun

kapanpun

apapun

aku nyaman...

hey lelakiku...

Sebagai perempuan yang mencintaimu,

Rindu yang termiliki ini hanya padamu... dalam keadaan demikian pikiran terpusat pun hanya padamu. Tidak bisa enyahkan pikiran tentangmu walau hanya sejenakpun. Sebagaimana seorang yang kecanduan dan terus mendambakan bersamamu, padahal perempuan ini sudah berjanji tidak akan lagi mencandui sesuatu atau seseorang pun.

Sebagai perempuan yang mencintaimu,

Kadang kadang ketakutan dan rasa tak percaya selalu saja ada. Tidak bisa dikatakan kenapa. Mungkin rasa trauma pada kisah kisah lalu yang pernah ada, mungkin karena ketidakmampuan melihat keindahan di masa depan, mungkin karena memang demikianlah adanya diri ini. Takut kemarin, takut hari ini dan takut hari esok. Kemarin karena takut mungkin hatimu masih ada tersangkut entah pada siapa yang dulu rasanya pernah kau sangat cinta sedemikian rupa. Takut hari ini karena merasa kau tidak sedemikian peduli. Takut hari esok karena mungkin saat semuanya sudah berbeda maka kau akan ikut lupa dan meninggalkan perempuan ini, yang bahkan buat mencintai dirinya sendiripun harus banyak berusaha. Hey lelakiku, takut itu selalu ada... Bisakah kau bantu kikis semua satu persatu sampai hilang benar benar tak bersisa?

Sebagai perempuan yang mencintaimu,

Dalam takut pun impian tetap ada. Akan suatu hari yang bahagia, akan suatu hari dimana berdua itu nyata, akan suatu hari yang akhirnya yang ada hanya cinta dan kita. Sungguh menanti datangnya dan akan setia tidak kemana mana hingga saatnya tiba. Kau pasti akan bawaku kesana kan, lelakiku? Perempuan ini punya sejuta harap, perempuan ini punya segudang cita, perempuan ini percaya, dan tentunya, perempuan ini ada dengan cintanya!

Sebagai perempuan yang mencintaimu,

Berharap kau tau lelakiku...

I Do

Love Your Turn-ON Face